Selasa, 04 November 2014

TIPE SUMUR RESAPAN

Tipe Sumur Resapan.)*

Sumur resapan adalah suatu sumur yang berfungsi untuk menggelontorkan air hujan sampai pada lapisan pembawa air dengan cepat. Pembuatan sumur resapan telah banyak dilakukan oleh masyarakat ataupun Pemda akan tetapi sumur resapan tersebut tidak berfungsi dengan baik, oleh karena sumur yang dibuat hanya merupakan penampung air hujan. Sehingga jika air hujan melimpah maka sumur menjadi penuh karena peresapan air kedalam tanah tidak seimbang dengan air yang datang.

Survey geolistrik dari PT. Indah Karya, PT. Rekacipta Bangun Struktur  dan Laboratorium Teknologi-FTUI  mengusulkan tipe sumur resapan sesuai dengan sumur resapan yang dibuat oleh SNI S-14-1990-F.

Tipe sumur resapan SNI S-14-1990-F sebagaimana terlihat pada Gamber 5.3 tidak efesien dan efektiv. Untuk tipe sumur resapan SNI S-14-1990-F sangat kecil kemungkinan air hujan meresap kedalaman sumur. Keadaan ini terbukti dengan telah dibuatnya beberapa sumur resapan di Kompleks Departemen Pekerjaan Umum. Jika air hujan sangat lebat maka sumur resapan tidak dapat menampung air dengan cepat karena peresapan air lebih lambat dari curahan air hujan.  Sumur resapan ini tidak berfungsi dengan baik ini adalah disebabkan :
(a). Penggalian sumur resapan tidak mencapai suatu Zone Air Tanah dan masih terletak pada Zone Aerasi.
(b).Pada bagian dasar sumur atau dinding sumur tidak terdapat lapisan lulus air seperti pasir.
(c).Pada bagian dasar sumur atau dinding sumur terdapat tanah lempung.


)* Dinas Bina Marga dan SDA Kota Depok – PT. Multimera Harapan , 2009, Kajian Teknis Konsultan Pemetaan Akuifer dan Air Tanah, LAPORAN AKHIR, Bab 5.7.2.  






( d).Sumur kurang dalam dan tidak mencapai muka air tanah freatik. (  lapisan pembawa air yang paling atas ).
(e).Muka air tanah terletak jauh dibawah dasar sumur.
(f).Penggalian tanah dengan cara manual sampai sekitar 10 m sangat menyulitkan.
(g).Sangat kecil kemungkinan pada waktu penggalian tanah menemui endapan pasir.

Dengan pertimbangan diatas maka disarankan membuat sumur resapan seperti terlihat pada Gambar 5.4 sampai Gambar 5.9. Tipe sumur resapan ini  dibuat berdasarkan keadaan hidrogeologi setempat dengan memperhatikan muka air tanah. Pembuatan sumur resapan ini dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu pertama kali melakukan pemboran tangan sedalam 30 m atau tergantung dari kedalaman muka air tanah dan langsung dikonstruksi pipa 4² PVC. Selanjutnya dilakukan penggalian sedalam 5,00 m dengan bentuk pipa V. Sehingga jika hujan turun sangat lebat, air hujan akan langsung mengisi corong sumur gali dan langsung masuk ke lapisan pasir dan tidak ada limpasan air dari sumur gali.

Contoh sumur resapan tipe B telah diaplikasikan di daerah Kompleks Kantor Balitbang P.U. Pasar Jum’at dengan hasil yang baik. Gambar 5.3. menunjukkan litologi log sumur telah melampaui zone aerasi. Hasil uji tes air jatuh bebas (falling head test) menunjukkan bahwa nilai permeabilitas (k) adalah 5,93 x 10-4 m/detik yang menunjukkan permeabilitas medium  pada lapisan pasir dan kerakal.  Kapasitas sumur yang diperoleh sekitar 4,53 x10-4 m3/menit atau 0,45 m3/menit.


Gambar 5.3. Contoh Sumur Resapan Tipe B Pada Kompleks Perkantoran Balitbang P.U., Pasar Jum’at (Daulay, U.E. dan Pramudito,H.,2004)

Gambar 5.3. Hasil Uji Coba Sumur Pasar Jum;at diperoleh nilai k.

Gambar 5.4. Contoh Sumur Resapan Dari SNI S-14-1990-F


Gambar 5.5. Usulan Sumur Resapan Tipe A (Daulay, U.E. dan Pramudito,H.,2004)


Gambar 5.6. Usulan Sumur Resapan Tipe B (Daulay, U.E. dan Pramudito,H.,2004)

Gambar 5.7. Usulan Sumur Resapan Tipe C (Daulay, U.E. dan Pramudito,H.,2004)


Gambar 5.8. Usulan Sumur Resapan Tipe D (Daulay,U.E. dan Pramudito, H.,2004)
Pada survey sumur gali yang telah dilakukan pada Kecamatan  Pancoran Mas, Kecamatan Beji da Kecamatan Limo menunjukkan bahwa muka air tanah umumnya berkisar antara 5,00 m sampai 10,00 m dari permukaan tanah. Sehingga tipe sumur resapan yang disarankan adalah Tipe B.


Daftar Bacaan

Daulay, U.E., & Pramudito, Harry, 2004. Sumur Resapan Untuk Revitalisasi Air Tanah, Lokakarya Percontohan Sumur Resapan Program Kampanye Peduli Air Dalam Rangka Hari Air Sedunia 2004. Dittjen SDA, Kimpraswil kerjasama dengan KAI.
Departemen Pekerjaan Umum, 1990, Standar  Spesifikasi Sumur Resapan Air Hujan Untuk Lahan Pekerangan, SK SNI S = 14 – 1990 – F, Yayasan LPMB


Senin, 20 Oktober 2014

MENGHITUNG CADANGAN POTENSI BATUBARA

CARA SEDERHANA UNTUK MENGHITUNG CADANGAN POTENSI BATUBARA

Cadangan potensi batubara dapat dihitung dengan cepat dan akurat jika diketahui beberapa elemen yaitu :
1.   Luas daerah batubara yang akan ditentukan cadangannya dalam satuan ha.
2.   Kedalaman daerah penelitian dalam meter umpama 17,5 m.
3.   Jumlah ketebalan batubara dalam satuan meter untuk mengetahui % daerah potensi batubara.
4.   Ketebalan batubara dalam satuan meter.
5.   “Specific gravity” atau berat jenis dalam satuan kg/m3 atau ton/m3 .
Luas daerah sudah ditentukan misalnya 120 ha. Pada daerah seluas 120 ha ini terdapat kandungan batubara lapisan 1 pada kedalaman 1,5 – 2,5 m dengan tebal antara 0,5 – 1,0 m. Lapisan ke 2 berada pada kedalaman 7,5 – 15,5 m dengan ketebalan 1,0 – 2,0 m. Total kedua lapisan hanya 2,5 m.
Berdasarkan hasil penelitian diketaahui bahwa luas hamparan sisipan batubara sekitar 120 ha dengan persentase areal yang mengandung lapisan 15 %.  
Persentase areal kandungan lapisan batu bara adalah :
Jumlah sisipan batubara ( 2,5 ) m/  Kedalaman daerah penelitian (17,5 ) m X 100 % = 15 %.
Berat jenis batubara bervariasi jika :
Coal Anthrasite , solid  1,506 ton/m3
Coal Anthrasite , broken  1,105 ton/m3
Coal Bituminous , solid  1,346 ton/m3
Coal Bituminous , broken  0,833 ton/m3
Jika diambil kualitas secara pengamatan makro berupa bituminous, maka akan diperoleh jumlah cadangan batubara, dengan hitungan sebagai berikut :
(Luas daerah x Areal  potensial %) x tebal batubara x berat jenis batubara
(120.104 m2 x 15% x 2,5 m x 1,346 ton/m3 = 605,700 ton.
Daftar Pustaka
1.   Hamid Umar, 2012, Analisis Potensi dan Cadangan Batubara dengan Metode Geolistrik Resistiivity Di Dearah Massenrengpulu Kec. Lamuru ,Kab Bone, Sulawesi Selatan, Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Hasanudin,Makassar.
2.   http: //www.simetrix,co.uk/si materials.html, Mass, Weight, Density or Specific Gravity of Bulk Materials.

3.   http: //www.coalgeology.com.utility.coaltons/coaltons.html :Coal Tonnage  CalgulatorOnline from Area , Thickness and Specific  Gravity (Estimating Coal Tonnage)/